Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 10:56:03【Sehat】050 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Slipi,

Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat mengakui adanya uji organoleptik (pengecapan) sebelum paket-paket Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya. Saat kami coba, ngak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak,” kata Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Satria menyusul insiden dugaan keracunan menu MBG yang dialami
20 siswa SDN 01 Meruya Selatan pada Rabu (29/10).
Terkait keracunan, Satria menduga ada sebagian adonan puding (salah satu item menu MBG) yang gosong saat proses pengolahan, sehingga memunculkan aroma berbeda pada beberapa kemasan.
"Mungkin ada beberapa dari puding tersebut yang diolahnya itu lebih tepatnya gosong," ujar dia.
Satria mengangakan, adanya sebagian puding yang gosong itu didukung dengan adanya seorang siswa melapor bahwa tercium aroma ngak sedap dari puding yang dibagikan.
“Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu,” kata dia.
Adapun puding adalah menu yang dipasok langsung oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan SPPG Meruya Selatan.
"Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM. Kalau mi basah juga kami ambil dari UMKM karena ngakut kewalahan kalau buat sendiri. Telur kami olah langsung,” kata Satria.
Kendati penyebab pasti keracunan masih diselidiki, pihaknya telah memutus kerja sama dengan UMKM dalam pengolahan makanan MBG.
“Ke depan, kami sudah ngak akan pakai UMKM lagi. Lebih baik semuanya kami buat sendiri di dapur supaya tahu bahan-bahannya aman dan prosesnya bersih,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga keracunan setelah menyantap menu MBG.
Kepala SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun mengangakan kejadian itu terjadi pada hari ketiga sekolahnya mendapat jatah MBG, tepatnya Rabu (29/10).
Indikasi keracunan terlihat saat 20 orang anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mi, telur kecap, puding dan beberapa item menu lainnya.
Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga item menu yang menyebabkan keracunan adalah mi atau puding.
Untungnya, puluhan siswa tersebut dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan.
Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya.
Baca juga: Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
Baca juga: Siswa diduga keracunan MBG, sekolah di Jakbar jajak pendapat orang tua
Baca juga: Diduga keracunan, SDN Meruya Selatan 01 hentikan sementara pasokan MBG
Suka(2764)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
Artikel Terkait
- Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
- Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Produk biji
Resep Populer
Rekomendasi

KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan

SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG